KALTIMVOICE, SAMARINDA – Polresta Samarinda membongkar aksi kejahatan komplotan pencuri asal Makassar yang telah beraksi di tujuh lokasi berbeda di Kota Tepian. Empat orang tersangka kini diamankan. Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menerangkan bahwa keempat pelaku diketahui datang dari Makassar dengan perencanaan matang sebelum menjalankan aksinya di Samarinda.
Mereka adalah I alias C, AS, DR, dan UH, yang berasal dari Biringkanayya, Mamajang, serta Bantaeng, Sulawesi Selatan.
“Para tersangka ini berangkat dari Makassar membawa dua unit sepeda motor dengan pelat KT palsu dan senjata tajam berupa busur. Senjata itu dipersiapkan untuk berjaga-jaga bila aksi mereka diketahui warga,” jelas Hendri dalam konferensi pers di Mapolresta Samarinda, Rabu (17/9/2025).
Dari hasil pemeriksaan, UH berperan sebagai otak kelompok setelah gagal mendapatkan pekerjaan di Mamuju. Sementara I alias C dan DR bertugas mencongkel rumah dan mengambil barang curian. Sedangkan AS bersama UH menjadi joki motor sekaligus pengawas di luar rumah.
Polisi mengungkap, komplotan ini telah melakukan pencurian berulang kali di sejumlah titik, antara lain Jalan Merdeka (dua kali), Makroman, Jalan Sawi, Perum PSI, Jalan Santika, serta kawasan Samarinda Seberang.
Barang-barang yang mereka incar antara lain jam tangan mewah berbagai merek, mulai dari Rolex hingga Alexander Christie, yang sebagian sudah sempat dijual.
Dalam proses penangkapan, salah satu tersangka, I alias C sempat mencoba melarikan diri sehingga aparat terpaksa memberikan tindakan tegas terukur dengan menembak bagian kaki kirinya.
“Pelaku melarikan diri saat hendak diamankan di Jalan Sultan Alamuddin, Sambutan. Dua tersangka lain ditangkap di Jalan Sejati,” ujar Hendri.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita barang bukti berupa dua unit sepeda motor dengan pelat palsu, jam tangan mewah, busur yang belum sempat digunakan, serta sejumlah barang hasil curian lainnya.
Kapolresta menegaskan para tersangka dijerat pasal pencurian dengan pemberatan sesuai KUHP. Polisi juga masih melacak jaringan penadah yang menerima barang-barang hasil curian tersebut. “Komplotan ini memang berangkat dari Makassar dengan tujuan khusus untuk mencuri di Samarinda. Penyelidikan akan terus dikembangkan untuk mengungkap jaringan penadah di balik aksi ini,” pungkasnya.(ns)