KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Festival Kudungga 2025 kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu ajang penting bagi pelaku seni di Kalimantan Timur. Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini menjadi wadah ekspresi dan pelestarian budaya daerah yang rutin digelar oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Kalimantan Timur.Penutupan festival berlangsung meriah di Gedung Rinjani Asnawi, Jalan Kemakmuran, Sungai Pinang. Kamis (30/10/25).

Ketua Pelaksana, Sulistio Rini, memimpin langsung kegiatan yang menandai berakhirnya perhelatan seni tahunan bergengsi tersebut. “Antusias peserta tahun ini sangat membanggakan. Pendaftar membludak, bahkan jika tidak kami tutup, pesertanya bisa mencapai puluhan untuk setiap kategori,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tingginya partisipasi menunjukkan semangat pelaku seni daerah yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. “Semoga tahun depan kita masih mendapat dukungan dana untuk kegiatan ini, dan persiapannya bisa kami lakukan lebih matang lagi,” tambahnya.

Puncak acara ditandai dengan pengumuman para pemenang lomba dari dua kategori, yakni umum dan pelajar. Dalam kategori umum, Juara 1 diraih oleh Sanggar Seni Benuo Taka, disusul oleh Atmaya Dance di posisi kedua dan Yayasan Bebaya di posisi ketiga. Sedangkan di kategori pelajar, SMA 3 Samarinda keluar sebagai Juara 1, diikuti oleh SMK TI Labaika dan Pesona 22 Samarinda sebagai Juara 2 dan 3.

Festival Kudungga 2025 berhasil menghadirkan beragam pertunjukan yang menampilkan keindahan seni tari, musik, dan budaya lokal. Tidak hanya menghibur, kegiatan ini juga menjadi momentum memperkuat semangat pelestarian budaya di Bumi Etam.

Dengan keberhasilan tahun ini, UPTD Taman Budaya Kaltim kembali membuktikan perannya sebagai ruang kreatif bagi seniman muda dan komunitas seni daerah agar terus berkarya dan menjaga identitas budaya Kalimantan Timur di tengah perkembangan zaman. (yud)