KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat upaya peningkatan cakupan imunisasi melalui pembaruan sistem pelaporan digital menggunakan aplikasi ASIK. Langkah ini diharapkan mampu memastikan ketepatan data vaksinasi serta meminimalkan kesenjangan antara kebutuhan dan distribusi vaksin di seluruh daerah, yang di selenggarakan di Hotel Verona, Jalan Ruhui Rahayu, Samarinda. Senin (27/10/2025).
Ketua Tim Kerja Imunisasi Dinkes Kaltim, Erwin Nusyahram Danie menyampaikan, saat ini cakupan imunisasi di Kalimantan Timur mencapai sekitar 68 persen dari target. Namun, pihaknya menegaskan bahwa angka tersebut bersifat dinamis karena data diperbarui setiap minggu melalui sistem digital.
“Melalui kegiatan pelatihan ini, kami mempertemukan koordinator imunisasi dari seluruh Puskesmas di Samarinda agar mereka dapat memperbarui pemahaman tentang aplikasi ASIK. Tujuannya supaya pelaporan cakupan, target, dan sasaran imunisasi bisa lebih akurat,” jelas Erwin.
Ia menambahkan, cakupan imunisasi di Samarinda sebenarnya hampir mencapai 100 persen. Namun, kendala utama masih terletak pada proses input data yang sebagian masih dilakukan secara manual. Karena itu, Dinkes Kaltim mendorong seluruh kabupaten dan kota beralih sepenuhnya ke sistem pelaporan digital.
Program imunisasi di Kaltim menyasar anak usia 0 tahun hingga remaja SMP kelas 9, mencakup berbagai jenis vaksin termasuk polio, hepatitis, campak, pertusis, hingga HPV (Human Papillomavirus) yang kini diberikan kepada anak perempuan kelas 6 SD dan kelas 9 SMP agar mencegah kanker serviks.
“Vaksin HPV ini menjadi salah satu yang terbaru. Tahun depan, rencananya juga akan diberikan kepada anak laki-laki karena mereka bisa menjadi pembawa virus,” terangnya.
Selain soal teknis pelaporan, Erwin menyoroti pentingnya edukasi masyarakat agar menangkal informasi keliru soal vaksinasi. Ia menyebut sebagian kecil masyarakat masih menolak imunisasi karena terpengaruh hoaks yang beredar sejak pandemi Covid-19.
“Banyak yang masih berpikir bahwa tanpa vaksin tetap sehat. Padahal, di era sekarang penyakit makin beragam dan berisiko. Imunisasi ini bagian dari upaya membentuk generasi emas 2030 yang sehat dan tangguh,” tegasnya.
Ia juga menekankan, setiap anak memiliki hak hidup sehat dan memperoleh perlindungan dari penyakit melalui imunisasi. Karena itu, pihaknya mengimbau orang tua agar tidak ragu membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan agar mendapatkan vaksinasi lengkap. “Jangan takut divaksin. Mari bersama kita wujudkan generasi sehat untuk masa depan Kalimantan Timur,” tutupnya. (yud)