KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA — Guna meningkatkan pemahaman pelajar terhadap penggunaan teknologi informasi yang sehat dan bertanggung jawab, Polresta Samarinda melalui Kasi Humas Ipda Novi Hari Setyawan, menggelar sosialisasi bertema Anti Hoaks dan Konten Pornografi di SMA Negeri 5 Samarinda, Kamis (16/10).
Acara yang berlangsung di Aula SMAN 5 Samarinda, Jalan Ir. H. Juanda No.1, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, diikuti sekitar 100 pelajar. Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur H. Muhammad Faisal, Kepala SMAN 5 Samarinda H. Budiono, serta perwakilan MAFINDO Samarinda, Johantan Alfando.
Sosialisasi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, dan sambutan dari pihak sekolah serta Kadis Kominfo Kaltim yang menekankan pentingnya literasi digital sebagai dasar membangun karakter generasi muda yang bijak dan bertanggung jawab di dunia maya.
Dalam penyampaian materinya, Ipda Novi menjelaskan secara rinci mengenai pengertian hoaks, cara penyebarannya, dan dampak sosial yang ditimbulkannya. Ia juga memberikan panduan sederhana untuk mengenali informasi palsu, seperti memverifikasi sumber berita, mencermati isi pesan, dan tidak terburu-buru membagikannya sebelum kebenarannya terkonfirmasi.
“Anak-anak muda merupakan pengguna aktif internet. Karena itu, kemampuan memilah informasi dan berpikir kritis sangat penting agar tidak mudah terprovokasi maupun menjadi penyebar berita bohong. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat dan membangun,” ungkap Ipda Novi Hari Setyawan.
Selain materi tentang hoaks, peserta juga mendapat penjelasan terkait bahaya konten pornografi di dunia digital.
Dalam paparannya, Novi menguraikan dampak negatif yang dapat ditimbulkan, mulai dari gangguan psikologis hingga konsekuensi hukum bagi pelaku penyebaran maupun konsumsi konten terlarang tersebut. “Konten pornografi bukan hanya melanggar norma, tetapi juga dapat merusak moral dan mengganggu perkembangan kepribadian. Jadilah generasi yang mampu menjaga diri dan menghargai ruang digital dengan bijak,” pesannya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif yang mendapat respons antusias dari para siswa. Mereka aktif bertanya seputar cara membedakan informasi kredibel, etika bermedia sosial, dan upaya menghindari paparan konten negatif di internet.
Kegiatan berlangsung dengan tertib dan penuh semangat. Di akhir acara, seluruh peserta dan narasumber melakukan sesi foto bersama sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjadi generasi muda yang cerdas bermedia serta menolak hoaks dan pornografi.(ns)