Kaltim Mantapkan Langkah Menuju Swasembada Beras, Lahan Pertanian Aktif Capai 33 Ribu Hektare

whatsapp image 2025 10 01 at 15.32.19 4f8f71d5
Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan Kaltim yang dipimpin langsung Wagub Seno Aji di Kantor Gubernur, Rabu (1/10/2025). (ns/kaltimvoice)

KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mewujudkan kemandirian pangan, khususnya swasembada beras, terus menunjukkan hasil menggembirakan. Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengungkapkan bahwa luas lahan sawah yang kini aktif digarap petani telah mencapai 33.000 hektare.

Capaian itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan Kaltim yang dipimpin langsung Wagub Seno Aji di Kantor Gubernur, Rabu (1/10/2025). Ia menegaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, mulai dari petani hingga kelompok masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan lahan.

Seno menerangkan, dari total 46.000 hektare lahan baku sawah yang ada di Kaltim, 33.000 hektare kini sudah aktif berproduksi. Bahkan, optimisme pemerintah cukup tinggi untuk menambah luasan lahan yang produktif dalam waktu dekat.

“Kita sudah mempunyai lahan aktif mencapai 33.000 hektare. Harapannya, tiga bulan ke depan sudah bertambah menjadi kurang lebih 40.000 hektare,” ujarnya.

Untuk mewujudkan target tersebut, Seno menekankan pentingnya kolaborasi antarorganisasi perangkat daerah (OPD) terkait, terutama Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta dukungan Kementerian Pertanian (Kementan).

Ia berharap, pemerintah pusat dapat memberikan tambahan bantuan berupa alat dan mesin pertanian (Alsintan) guna mendukung produktivitas petani. Menurutnya, sarana ini akan berperan besar mempercepat peningkatan hasil panen.

“Kami sangat berharap Kementan dapat memberikan alat dan mesin pertanian (Alsintan), termasuk alat tanam, untuk para petani padi. Ini sangat membantu kita untuk menambah produksi,” tegasnya.

Target besar yang ingin dicapai adalah pemenuhan kebutuhan beras masyarakat Kaltim sebesar 350 ribu ton per tahun. Jika itu tercapai, Kaltim tidak lagi bergantung pada suplai beras dari luar daerah. “Kita ingin beras yang dikonsumsi masyarakat Kaltim berasal dari produksi sendiri,” pungkas Seno Aji. (ns)

Share:

Facebook
Telegram
WhatsApp
X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *