KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda terus memperkuat langkah pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di seluruh wilayah. Upaya ini dilakukan mengingat sebagian besar kecamatan di Kota Tepian tergolong memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap kebakaran.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa dari sepuluh kecamatan yang ada, hampir semuanya berpotensi mengalami karhutla. Hanya Kecamatan Samarinda Kota yang relatif aman karena kawasan tersebut didominasi oleh permukiman padat penduduk.
“Kondisi tanah di beberapa wilayah Samarinda memang mudah terbakar. Di sejumlah lokasi, lapisan bawah tanahnya mengandung batu bara sehingga bila terjadi pembakaran saat pembukaan lahan, api dapat cepat menyebar,” jelas Suwarso, Sabtu (18/10/2025).
Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah melaksanakan pelatihan serta simulasi penanggulangan karhutla bagi relawan, desa tangguh bencana, dan kelurahan siaga. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan memasang rambu larangan membakar lahan, serta menambah jumlah spanduk dan materi sosialisasi di area-area yang rawan kebakaran.
“Peran aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam pencegahan karhutla. Kami mengimbau agar warga tidak membakar sampah atau membuka lahan tanpa pengawasan. Banyak kebakaran besar berawal dari api kecil yang tidak segera dipadamkan,” ujarnya menegaskan.
Suwarso menambahkan, wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi antara lain Kecamatan Sungai Kunjang, Kelurahan Pulau Atas, Makroman, Sindang Sari, serta kawasan Palaran dan Bantuas.
Di Samarinda Utara, peristiwa kebakaran pernah terjadi di area pertanian Betapus, sedangkan di Samarinda Ulu, Bukit Pinang termasuk kawasan dengan potensi kebakaran yang cukup tinggi.
Untuk meminimalkan risiko tersebut, BPBD terus menjalin koordinasi lintas instansi dengan Dinas Pemadam Kebakaran, relawan kebencanaan, Tagana, serta kelompok Desa Tangguh Bencana (Destana). “Kami mengharapkan masyarakat segera melapor apabila menemukan titik api sekecil apa pun. Tindakan cepat sangat penting agar api tidak sempat meluas,” tutup Suwarso.(ns)