Ini Alasan Mengapa Terminal Bayangan Bus Samarinda-Balikpapan Tetap Jadi Pilihan

whatsapp image 2025 08 30 at 11.32.39 e0c450ae
Bus jurusan Samarinda–Balikpapan yang beroperasi di terminal bayangan Jalan APT Pranoto, Sungai Keledang, Samarinda Seberang.

KALTIMVOICE, SAMARINDA – Pemerintah kembali menertibkan aktivitas di terminal bayangan bus rute Samarinda-Balikpapan pada Rabu (27/8/2025). Tim gabungan dari Satpol PP Provinsi Kaltim, Satpol PP Kota Samarinda, dan Dinas Perhubungan melakukan razia di kawasan Jalan APT Pranoto, Sungai Keledang, Samarinda Seberang.

Aksi ini berawal dari laporan masyarakat melalui aplikasi pengaduan online Sipintar. Pada tahap awal, petugas belum melakukan penindakan tegas. Para sopir dan kru bus hanya diberi peringatan lisan agar tidak lagi menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat mangkal.

Langkah ini diambil karena banyak keluhan warga terkait risiko kemacetan dan keselamatan lalu lintas di sekitar lokasi.

Meskipun demikian, sejumlah sopir menyampaikan keberatan. Mereka menilai keberadaan terminal bayangan justru memberi kemudahan akses, baik bagi penumpang maupun pengemudi. Salah seorang kru bus, Iwan (57), menuturkan bahwa alasan utama mereka bertahan di terminal bayangan bukan karena ramainya penumpang, melainkan kemudahan akses.

Menurutnya, lokasi ini lebih praktis dijangkau warga, terutama di wilayah Samarinda Seberang. “Terminal resmi sebenarnya disediakan, tetapi akses menuju ke sana belum maksimal. Akibatnya, penumpang harus menunggu lama sebelum berangkat. Sedangkan di terminal bayangan, penumpang bisa langsung berangkat tanpa harus menunggu terlalu lama,” ujar Iwan, Sabtu (30/8/2025).

Ia juga menambahkan, penggunaan terminal bayangan membantu mengurangi biaya tambahan bagi penumpang. Misalnya, ongkos transportasi daring menuju terminal resmi yang lebih jauh. “Jika berangkat dari sini, penumpang bisa langsung menggunakan transportasi daring setelah turun dari bus. Hal itu jelas lebih praktis dan saling menguntungkan,” lanjutnya.

Iwan menyebutkan sebagian besar penumpang, termasuk mahasiswa, lebih nyaman berangkat dari terminal bayangan. Lagi-lagi, alasannya karena lokasi tersebut lebih cepat diakses dibanding terminal resmi.

Meskipun begitu, ia berharap pemerintah membuka ruang dialog sebelum mengambil keputusan soal relokasi atau penarikan retribusi. “Kami berharap jika ada kebijakan baru, para sopir dan kru juga dapat diajak berdiskusi. Dengan begitu, solusi bisa ditemukan bersama,” ungkapnya.

Tidak hanya sopir, penumpang pun menyampaikan alasan serupa. Adam (21), pengguna bus rute Samarinda–Balikpapan, mengaku telah lebih dari dua tahun memilih berangkat dari terminal bayangan. “Bila berangkat dari terminal resmi, biasanya perjalanan tertunda karena bus tetap kembali ke terminal bayangan untuk mencari penumpang tambahan. Jadi lebih baik langsung dari sini, waktunya lebih singkat,” jelas Adam.

Kata dia, akses terminal bayangan juga lebih mudah dijangkau karena transportasi daring dapat masuk langsung ke lokasi. Perbedaan paling mencolok dengan terminal resmi adalah lamanya waktu tunggu, sementara tarif yang dikenakan tetap sama. (NS)

Share:

Facebook
Telegram
WhatsApp
X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *