Dispar Kaltim Genjot PAD Pariwisata, Manfaatkan Momentum Pembangunan IKN

whatsapp image 2025 09 27 at 17.45.59 0c4f9557
Danau Labuan Cermin di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor pariwisata. Namun, peluang itu masih menghadapi tantangan serius, terutama dalam kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim, Ririn Sari Dewi, mengakui sektor pariwisata daerah ini belum memberikan sumbangan signifikan. Saat ini, kontribusi pariwisata terhadap PAD Kaltim masih di bawah 10 persen.

“Dibandingkan dengan Bali dan Yogyakarta, sektor pariwisata mereka menjadi kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) mereka dan kita belum seperti mereka,” katanyanya, Sabtu (27/9/25).

Meski begitu, Kaltim mencatat capaian penting dengan menempati peringkat keempat dalam Indeks Pembangunan Pariwisata Nasional (IPKN) tahun 2024 dengan skor 4,54. Pencapaian tersebut diumumkan pada era Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, pada acara East Java Travel and Tourism Discussion di Surabaya.

“Efek pembangunan IKN mendukung kepariwisataan di Kaltim. Alhamdulillah dari 38 provinsi di Indonesia, kita masuk urutan keempat pembangunan pariwisata terbaik,” ujarnya.

Agar memperkuat kontribusi sektor ini, Dispar Kaltim menyiapkan strategi diversifikasi ekonomi pariwisata. Bukan hanya mengandalkan kunjungan wisatawan, tetapi juga menghadirkan event-event besar berskala nasional hingga internasional. Salah satunya East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) yang digelar setiap tahun.

Dirinya menegaskan akselerasi infrastruktur tetap menjadi prioritas utama. Dispar Kaltim mendorong kolaborasi dengan PUPR-PERA Kaltim maupun pemerintah kabupaten/kota guna memperbaiki akses jalan menuju hampir 600 destinasi wisata yang ada.

“Jumlah destinasi wisata kita hampir 600-an. Tapi ada beberapa yang belum bisa tergarap dan terbengkalai, sehingga perlu sinergi antara pemerintah dan pihak swasta untuk pengembangan pariwisata agar dapat lebih baik ke depannya,” ungkapnya.

Dispar Kaltim semakin agresif memanfaatkan media digital, baik website maupun media sosial, serta menjalin kerja sama dengan media dan komunitas. “Hal seperti ini, tentu dapat meningkatkan tren pemasaran pariwisata yang ada di Kaltim semakin baik dan memperluas pengenalan wisata Kaltim untuk lebih dikenal masyarakat luas,” tukasnya. (yud)

Share:

Facebook
Telegram
WhatsApp
X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *