KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Target ambisius Kalimantan Timur (Kaltim) agar mencapai bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 79 persen pada tahun 2045 dinilai bukan perkara mudah. Hal ini mengemuka pada kegiatan Forum Energi Daerah yang digelar Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim di Hotel Mercure Samarinda, Jumat (17/10/2025).

Forum tahunan tersebut mengangkat tema “Mencapai 79 % Bauran EBT di Tahun 2045, Realisasi atau Angan-angan? Memetakan Jalan Menuju Transisi Energi Berkeadilan di Kalimantan Timur.” Acara diawali dengan laporan Ketua Panitia Elly Luchritia Nova, Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), dan dibuka Kepala Dinas ESDM Kaltim, Dr. Bambang Arwanto.

“Mencapai 79 % Bauran EBT di Tahun 2045, pertanyaannya apakah ini bisa direalisasikan atau hanya utopia saja,” ucap Bambang dalam sambutannya.

Bambang menjelaskan, target Kaltim tersebut bahkan lebih tinggi dari target nasional yang hanya 70 persen. Ia mengungkapkan, capaian sementara Kaltim saat ini baru berada di angka 12,14 persen.

“Kita meninggalkan cerita lama, Kaltim 50 tahun lalu berkontribusi lewat energi fosil. Sekarang kita mulai bertransformasi ke energi nonfosil yang terbarukan,” ujarnya.

Namun, di balik optimisme itu, ia juga mengakui, Kaltim menghadapi tantangan besar dalam proses transisi energi. Struktur ekonomi daerah yang masih bergantung pada sektor sumber daya alam seperti pertambangan dan migas menjadi hambatan utama.

“Dampaknya memang dua sisi. Dari sisi lingkungan, tentu lebih baik dan berkelanjutan. Tapi dari sisi ekonomi, ada tantangan karena sektor fosil masih jadi penopang utama pendapatan daerah,” jelasnya.

Selain faktor ekonomi, Bambang menilai kebijakan energi terbarukan yang ada belum bersifat mandatory dan belum sepenuhnya berpihak kepada pelaku EBT, terutama dari sisi insentif yang seharusnya diberikan pemerintah.

Melalui forum ini, Dinas ESDM Kaltim berupaya memetakan langkah konkret agar mewujudkan transisi energi yang berkeadilan. Dengan begitu, target 79 persen bauran EBT tidak sekadar menjadi wacana, melainkan benar-benar bisa terealisasi pada 2045 mendatang. (yud)