Samarinda Masuk Jejaring Kota Dunia Fokus Isu Pangan dan Lingkungan

whatsapp image 2025 09 27 at 13.43.25 99e93da3
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (ns/kaltimvoice)

KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Upaya memulihkan lahan kritis pascatambang di Kota Tepian kini mendapat saluran baru di level internasional. Pemerintah Kota Samarinda resmi menjadi bagian dari Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP), jaringan kota dunia yang menyoroti isu ketahanan pangan sekaligus lingkungan.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyebut keterlibatan ini tidak hanya memberi pengakuan, tetapi juga peluang untuk membawa isu lokal ke panggung global. “Organisasi ini bergerak di bidang ketahanan pangan dan isu-isu lingkungan, seperti restorasi lahan kritis eks tambang. Selanjutnya Samarinda akan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakan MUFPP,” jelasnya, Sabtu (27/9/2025).

Bergabungnya Samarinda ke MUFPP melanjutkan jejak kota ini di sejumlah forum internasional. Sebelumnya, Samarinda aktif di United Cities and Local Governments Asia-Pacific (UCLG ASPAC) dan Center for Climate and Urban Resilience (CECUR). Melalui jejaring tersebut, isu perubahan iklim hingga pembangunan berkelanjutan menjadi fokus pembahasan.

Andi Harun mengaku optimis keanggotaan di MUFPP akan memberi manfaat besar, terutama dalam hal pertukaran pengetahuan dengan kota-kota yang sudah menjadi contoh keberhasilan pembangunan berkelanjutan. “Kita berharap dengan diakuinya Samarinda sebagai anggota organisasi kota tingkat dunia, kita mendapat manfaat ilmu, pengetahuan, dan pengalaman dari kota-kota yang punya benchmark bagus dalam membangun kota masa depan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Selain membuka akses pembelajaran, forum ini juga menjadi peluang bagi Samarinda untuk mengajukan proyek strategis agar bisa mendapat dukungan hibah internasional. Seperti yang pernah diraih lewat Adaptation Fund untuk pembangunan Taman Para’an, kini Samarinda kembali mengusulkan gagasan baru.

“Kita ada gagasan menawarkan kepada MUFPP agar lahan-lahan kritis pascatambang diajukan sebagai proyek penanaman pangan alternatif selain padi. Mudah-mudahan rencana ini bisa diterima dalam visibility study tahun ini di Italia,” tutupnya. (ns)

Share:

Facebook
Telegram
WhatsApp
X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *