Penguatan SDM Nakes Jadi Strategi Kaltim Tekan Kematian Ibu dan Bayi

b9d21a71 9164 4bdf a9e4 683ecba8c2ef
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin.

KALTIMVOICE, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menaruh perhatian serius terhadap masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Alih-alih hanya berfokus pada fasilitas kesehatan, upaya kini diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia tenaga kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Muallimin, menuturkan penyebab kematian ibu masih banyak dipicu oleh perdarahan setelah melahirkan, hipertensi dalam kehamilan, sepsis, hingga komplikasi persalinan.

Sedangkan pada bayi baru lahir, kasus asfiksia, kelahiran prematur, serta infeksi neonatal paling sering ditemukan.

“Sedangkan untuk bayi baru lahir, asfiksia, prematuritas, serta infeksi neonatal masih dominan,” jelasnya, Kamis (11/9/2025).

Menurut Jaya, titik lemah pelayanan kesehatan kerap terjadi di lini awal, yakni ketika pasien pertama kali ditangani tenaga medis di puskesmas atau rumah sakit daerah.

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas Nakes melalui Training of Trainers (TOT) dinilai menjadi langkah penting.

“Kalau kapasitas SDM semakin kuat, penanganan bisa lebih cepat dan angka kematian bisa ditekan,” tegasnya.

TOT tidak hanya melatih peserta, tetapi juga menyiapkan mereka untuk menjadi pelatih bagi rekan sejawat di wilayah masing-masing.

Dengan cara itu, pengetahuan dan keterampilan praktis dapat menyebar lebih merata hingga ke daerah terpencil.

Selain itu, Jaya mengingatkan perlunya memperkuat sistem rujukan agar penanganan kegawatdaruratan tidak terhenti di satu fasilitas.

“Penanganan kegawatdaruratan tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada jejaring yang responsif dan berkesinambungan dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan,” pungkasnya. (ns)

Share:

Facebook
Telegram
WhatsApp
X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *