KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Di tengah tantangan ekonomi global yang berdampak hingga ke sektor lokal, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong pelaku usaha kecil dan pengrajin untuk beradaptasi dengan era digital. Melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kaltim, pemerintah menggelar pelatihan digital marketing bagi para pengrajin dan pengusaha tenun di UPTD Pelatihan Koperasi Samarinda. Selasa (21/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah agar memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) pengrajin lokal agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Kepala Disperindagkop UKM Kaltim, Heni Purwaningsih, menekankan pentingnya pembinaan berkelanjutan bagi sektor tenun yang memiliki potensi besar di Kaltim.
“Saat ini, gejolak ekonomi global berdampak hingga ke tingkat nasional. Oleh karena itu, para pelaku usaha, termasuk pengrajin tenun, harus beradaptasi dengan kondisi ekonomi saat ini,” ujar Heni.
Ia menjelaskan, pelatihan digital marketing menjadi strategi kunci dalam memperluas jangkauan promosi produk agar lebih mudah dikenali konsumen. Menurutnya, jenama yang kuat dapat menciptakan kepercayaan pasar terhadap produk lokal.
Heni mencontohkan, kekuatan sebuah jenama menjadi penentu produk bisa terkenal, seperti bagaimana konsumen mengenal berbagai merek susu yang berbeda hanya dari slogan atau warna kemasannya hal ini menunjukkan kepercayaan terhadap produk karena branding.
Lebih lanjut, Heni menegaskan, penguatan sektor UMKM tidak bisa dilakukan sendiri. Disperindagkop UKM Kaltim akan terus bersinergi dengan para ahli, Perusda, dan OPD terkait untuk mendukung pengrajin dan pelaku usaha lokal.
“Diharapkan para peserta memperhatikan pelatihan ini dengan serius, karena digital marketing adalah pemanfaatan strategis untuk memperkenalkan produk. Kepada mitra, kami berharap berbagai program pembinaan terus dilakukan,” harapnya.
Selain memperkuat pemasaran digital, Disperindagkop UKM Kaltim juga membuka peluang ekspor bagi pelaku UMKM yang siap melangkah ke pasar internasional.“Ekspor itu mudah. Kami bisa bantu mencarikan buyer luar negeri untuk ekspor produk tenun Kaltim, mulai dari penyediaan sampel produk,” pungkas Heni.
Langkah ini menunjukkan keseriusan Disperindagkop UKM Kaltim membangun daya saing pengrajin tenun, tidak hanya di tingkat lokal, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menempatkan produk tenun Kaltim di pasar global melalui inovasi dan digitalisasi. (yud)