KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Musyawarah Wilayah (Muswil) V Ikatan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kalimantan Timur menjadi momentum penting agar mengevaluasi perjalanan organisasi sekaligus merumuskan arah ke depan. Acara ini digelar di Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Kamis (4/9/25) malam.
Salah satu tokoh yang turut hadir dalam forum tersebut adalah pendiri PMII Kaltim, Kiai Ali Gaiz. Ia menyampaikan pandangan mengenai perjalanan panjang PMII sejak awal berdiri tahun 1960 hingga kini.
Menurutnya, kondisi PMII saat ini jauh lebih baik dibandingkan masa awal berdirinya. Ia menuturkan, pada masa awal, jumlah kader masih sedikit dan perjuangan dilakukan pada situasi yang penuh tantangan, terutama karena adanya ancaman ideologi komunis.
“PMII sekarang jauh lebih baik, karena dulu kita pertama masih sedikit. Waktu itu karena zamannya pas ada PKI, jadi belum berjalan dengan baik semua. Karena ada musuh kan? Kalau sekarang ini kan enggak ada musuh,” kata Kiai Ali Gaiz.
Kondisi sekarang, PMII sudah lebih mapan, solid, dan memiliki ruang gerak yang lebih luas agar berkontribusi bagi umat.
Meski demikian, Kiai Ali menekankan, perjalanan organisasi tidak boleh membuat kader terlena. Ia mengingatkan agar PMII tetap berpegang pada nilai persatuan dan amanah dalam setiap langkah perjuangan.
“Harapan untuk PMII ke depannya kita lebih bersatu. Kemudian yang paling penting itu adalah amanah. Jangan berharap untuk mencari apa-apa, tapi betul-betul untuk kepentingan umat,” pesannya.
Muswil V PMII Kaltim ini dihadiri berbagai tokoh dan alumni, serta menjadi wadah konsolidasi kader agar memperkuat visi organisasi. Kehadiran pendiri PMII Kaltim memberi makna tersendiri, mengingat pesan dan refleksi sejarah yang disampaikannya menjadi bahan renungan bagi generasi penerus. (yud)