Era Digital, Dispar Kaltim Gandeng Pemengaruh untuk Gaungkan Promosi Desa Wisata

whatsapp image 2025 09 11 at 13.02.47 2f37b2bc
Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi.

KALTIMVOICE, SAMARINDA — Dinas Pariwisata Kalimantan Timur mulai mengarahkan strategi promosi pariwisata ke pendekatan yang lebih modern. Upaya yang ditempuh adalah menggandeng para pemengaruh (influencer) untuk memperluas jangkauan promosi destinasi unggulan, termasuk desa wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Ririn Sari Dewi, menuturkan bahwa promosi dengan metode konvensional tidak lagi memadai di era digital. Desa wisata, kata dia, perlu dikenalkan secara cepat dan luas agar mampu bersaing, khususnya di tengah persaingan destinasi antar daerah.

“Kami juga akan memberikan dukungan perlengkapan promosi. Pada perubahan anggaran ini, kami menjalin kerja sama dengan para influencer untuk mempromosikan desa wisata dan destinasi utama lainnya,” ujar Ririn, Kamis (11/9/2025).

Strategi tersebut sejalan dengan target pemerintah provinsi yang setiap tahun menargetkan sedikitnya lima desa wisata di Kaltim naik status dari kategori berkembang menuju desa maju.

Dengan promosi yang digencarkan melalui media digital, daya tarik desa wisata diharapkan mampu menjangkau wisatawan domestik hingga mancanegara.

Ririn menegaskan bahwa keberadaan pemengaruh media sosial bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian integral dalam ekosistem pemasaran pariwisata saat ini.

Menurutnya, pemengaruh memiliki keunggulan dalam menghasilkan konten kreatif yang sesuai dengan gaya komunikasi masyarakat digital, khususnya di platform populer seperti Instagram, TikTok, dan YouTube.

“Jumlah influencer yang akan dilibatkan berkisar antara 20 hingga 30 orang. Selain melalui media daring, kami juga tetap memanfaatkan berbagai saluran promosi lainnya secara terpadu,” jelasnya.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan eksposur desa wisata, tetapi juga memberi peluang bagi masyarakat lokal untuk ikut serta dalam industri kreatif digital. Dengan demikian, promosi desa wisata menjadi gerakan bersama, bukan hanya tugas pemerintah semata.

“Dalam strategi pemasaran, kerja sama menjadi hal yang niscaya. Apalagi di era digital, kolaborasi seperti ini adalah langkah yang memang seharusnya ditempuh,” tutup Ririn.(ns)

Share:

Facebook
Telegram
WhatsApp
X

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *