KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Pemerintah Kota Samarinda terus memperkuat upaya pengelolaan sampah melalui pembangunan fasilitas insinerator di berbagai kawasan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi volume sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus menjaga kualitas lingkungan perkotaan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Suwarso, mengungkapkan bahwa pembangunan berjalan cukup cepat. Dari 10 lokasi yang direncanakan, empat titik kini menunjukkan progres signifikan, berkisar antara 60 hingga 80 persen pengerjaan.
“4 titik sudah antara 60 sampai 80 persen. Ada yang tinggal memasang atap, ada juga yang masih di bagian bawah bangunan,” ujar Suwarso, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, proyek ini tidak sekadar membangun infrastruktur, tetapi juga memastikan aspek keamanan dan keselamatan lingkungan terjamin. Oleh karena itu, pemerintah memilih meninjau ulang lokasi salah satu insinerator yang semula direncanakan di dekat SMPN 38 Samarinda.
“1 unit kami geser karena jaraknya terlalu dekat dengan sekolah. Jadi harus benar-benar clear and clean,” jelasnya.
Keputusan tersebut diambil agar keberadaan insinerator tidak menimbulkan kekhawatiran masyarakat sekitar, terutama terkait potensi dampak emisi. Suwarso menegaskan, meski teknologi yang dipakai sudah dilengkapi sistem penyaring canggih, prinsip kehati-hatian tetap dijalankan.
“Walaupun emisinya dikelola, tapi tetap ada empat bak penyaring untuk menampung asap dan emisi karbonnya,” terangnya.
DLH Samarinda memastikan seluruh titik yang telah disiapkan memenuhi kriteria lingkungan, jarak aman dari permukiman, serta kelengkapan teknis lainnya. Pemerintah pun menargetkan seluruh insinerator dapat beroperasi pada akhir tahun ini. “Prinsipnya sepuluh titik sudah siap, dan sesuai jadwal, Desember sudah berjalan,” tutupnya. (ns)