KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda meluruskan isu miring yang beredar di masyarakat terkait dugaan adanya ‘permainan’ tempat tidur bagi pasien rawat inap. Pasien susah mendapat kamar kosong dengan alasan penuh dan ini tak sesuai faktanya.
Pihak rumah sakit menegaskan tidak ada praktik semacam itu. Kondisi yang terjadi murni disebabkan tingginya jumlah pasien yang datang setiap hari sehingga ruang perawatan sering kali penuh.
Wakil Direktur Medik RSUD AWS Samarinda, Nurliana Adriati Noor menjelaskan, lonjakan pasien yang datang baik melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) maupun poliklinik terus terjadi pada beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data rumah sakit, jumlah pasien rawat inap tercatat konsisten berada di angka tinggi sejak Juli hingga September.
“Pada Juli, ada 1.398 pasien dari poliklinik dan 1.293 dari IGD. Agustus sekitar 1.394 pasien poliklinik dan 1.275 dari IGD. Sementara September, 1.116 pasien poliklinik dan 1.435 dari IGD,” jelas Nurliana.
Menurutnya, jika dirata-ratakan, ada sekitar 86 hingga 87 pasien baru yang masuk ke ruang rawat inap setiap harinya. Namun, kapasitas tempat tidur yang tersedia terbatas.
Saat ini, RSUD AWS memiliki 67 tempat tidur VIP, 64 kelas utama, 104 kelas I, 57 kelas II, dan 199 kelas III. Selain itu, terdapat pula ruang khusus seperti ruang luka bakar (2 tempat tidur), perinatologi (10), stroke center (17), dan ruang isolasi (25).
Kondisi penuh biasanya terjadi ketika jumlah pasien yang masuk lebih banyak dibanding yang keluar. “Sering kali pasien keluar lebih sedikit dibanding pasien yang masuk. Akibatnya, beberapa pasien terpaksa menunggu ketersediaan tempat tidur,” ungkapnya.
Ia menegaskan, keterlambatan penanganan bukan disebabkan kelalaian petugas, melainkan karena rumah sakit wajib memastikan pasien keluar dari IGD hanya jika kondisinya sudah benar-benar stabil. “Selain itu, kami tidak bisa mencampur pasien laki-laki dan perempuan dalam satu ruangan. Itu bagian dari standar pelayanan,” tegasnya.
Nurliana menambahkan, sebagian ruang perawatan saat ini sedang direnovasi. Langkah ini dilakukan agar RSUD AWS dapat menyesuaikan diri dengan standar pelayanan kesehatan yang baru, seiring usia bangunan yang sudah puluhan tahun.
“Kalau dulu satu ruangan bisa diisi lima pasien, sekarang maksimal empat tempat tidur per kamar. Tujuannya agar pasien lebih nyaman dan standar pelayanan terpenuhi,” tutupnya. (yud)