KALTIMVOICE.ID, SAMARINDA – Kebutuhan tempat tinggal di Kota Samarinda terus meningkat seiring pesatnya pertumbuhan penduduk. Data terbaru mencatat, sekitar 69.170 warga masih belum memiliki rumah pribadi. Kondisi ini menandakan masih tingginya kesenjangan alias backlog perumahan yang menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan hunian layak bagi masyarakat.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menjelaskan bahwa lonjakan kebutuhan perumahan tidak terlepas dari keterbatasan lahan, terutama di kawasan padat seperti Samarinda Kota, Samarinda Ilir, dan Samarinda Ulu.
Di wilayah tersebut, harga tanah terus naik, sehingga pembangunan rumah tapak baru menjadi semakin sulit direalisasikan. “Jumlah kebutuhan rumah di Samarinda saat ini masih cukup besar, dengan backlog mencapai lebih dari 69 ribu unit. Kondisi ini tentu memerlukan strategi serius dalam penyediaan hunian yang memadai bagi warga,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Sebagai langkah strategis, Saefuddin menilai bahwa pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun dan apartemen menjadi solusi paling realistis. Selain efisien dalam penggunaan lahan, model hunian tersebut juga dinilai mampu mengakomodasi pertumbuhan penduduk di masa mendatang.
“Pembangunan hunian bertingkat di wilayah utara dan selatan Samarinda dapat menjadi alternatif untuk menjawab keterbatasan lahan di pusat kota,” pungkasnya.(ns)